Bali.WAHANANEWS.CO - Momen Idulfitri 2025 yang berdekatan dengan Hari Raya Nyepi di Bali membuat pemudik dari Pulau Dewata harus menyesuaikan jadwal perjalanan mereka.
Nyepi akan berlangsung pada 29 Maret 2025, diawali dengan rangkaian upacara Pengerupukan pada 28 Maret.
Baca Juga:
Perjalanan Mudik Lebih Nyaman, PLN Operasikan 135 SPKLU di Bali
Saat Pengerupukan, masyarakat Hindu Bali akan menggelar pawai ogoh-ogoh di jalan raya, yang berpotensi menyebabkan kemacetan di beberapa titik. Sementara itu, Idulfitri akan jatuh pada 31 Maret, satu hari setelah Nyepi.
Untuk menghindari kendala perjalanan, General Manager ASDP Cabang Lembar, Agus Djoko Triyanto, mengimbau masyarakat Nusa Tenggara Barat yang berada di Bali agar mudik lebih awal.
Hal ini bertujuan agar perjalanan lebih lancar, terutama karena pelayaran dari Pelabuhan Padangbai ke Lembar membutuhkan waktu sekitar empat jam.
Baca Juga:
Wamenpar Akui Efisiensi Anggaran Berdampak Besar pada Industri Event Bali
Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 27 dan 28 Maret 2025. ASDP mengimbau masyarakat agar melakukan perjalanan lebih awal agar lebih lancar dan tenang.
Sebagai bagian dari tradisi Nyepi, aktivitas di Bali akan dihentikan sepenuhnya selama 24 jam, termasuk operasional pelabuhan dan transportasi laut. ASDP telah menetapkan jadwal penutupan pelabuhan sebagai berikut:
Pelabuhan Padangbai akan ditutup mulai Sabtu, 29 Maret 2025 pukul 04.00 WITA hingga Minggu, 30 Maret 2025 pukul 11.30 WITA.
Pelabuhan Lembar akan ditutup lebih awal, yakni mulai Jumat, 28 Maret 2025 pukul 21.00 WITA hingga Minggu, 30 Maret 2025 pukul 01.30 WITA.
Pihak ASDP Cabang Lembar memproyeksikan lonjakan penumpang selama arus mudik Lebaran 2025. Diperkirakan jumlah penumpang mencapai 96.000 orang, meningkat sekitar 11 persen dibandingkan arus mudik 2024 yang mencapai 86.500 orang.
Kesiapan Armada Penyeberangan
Untuk mengakomodasi lonjakan pemudik, ASDP telah menyiapkan 21 kapal dari total 26 kapal yang melayani lintasan Lembar-Padangbai, sementara lima kapal lainnya sedang menjalani docking tahunan.
Sementara itu, untuk lintasan Lembar-Jangkar, ASDP menyiapkan tiga kapal dari total empat kapal yang ada, dengan satu kapal menjalani perawatan tahunan.
Lintasan Padangbai-Lembar diprediksi menjadi jalur paling ramai karena banyak warga Nusa Tenggara Barat yang merantau ke Bali.
Selain itu, bus penumpang dari Pulau Jawa yang menuju Nusa Tenggara Barat juga masih banyak yang melewati Bali sebelum melanjutkan perjalanan ke Lombok dan daerah sekitarnya.
Untuk memastikan kelancaran mudik, ASDP mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi resmi terkait jadwal keberangkatan kapal dan tidak menunda perjalanan hingga mendekati Hari Raya Nyepi.
Pemudik juga diingatkan untuk mempersiapkan diri dengan baik, termasuk membawa bekal yang cukup selama perjalanan dan mengikuti arahan petugas di lapangan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]