WahanaNews-Bali | Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo meminta Bali terus meningkatkan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) khususnya di pasar-pasar rakyat yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di Pulau Dewata.
"Jadi bagaimana QRIS yang selama ini di Bali sudah landep (tajam) menjadi lebih landep lagi," kata Perry saat menyampaikan sambutan dalam acara bertajuk Pasar Seni Ubud Go Digital dan SIAP QRIS di Gianyar, Bali, Sabtu (03/06/23).
Baca Juga:
BI: Redenominasi Rupiah Tidak Dilakukan dalam Waktu Dekat ini
Dengan penggunaan QRIS, lanjut dia, uang hasil penjualan yang diterima merchant (pedagang) bisa langsung masuk ke rekening pedagang dan tidak perlu menunggu waktu 3 hingga 5 hari lagi.
"Sekarang pedagang bisa langsung menggunakan dananya untuk belanja, menjual lagi, dapat untung lagi, mensejahterakan keluarga dan memajukan rakyat," ucapnya pada acara yang digelar bertepatan dengan Hari Suci Tumpek Landep itu.
Oleh karena itu, Perry berharap semua pedagang di Pasar Seni Ubud, Gianyar dapat menggunakan QRIS. Ia pun mengapresiasi renovasi yang telah dilakukan pada pasar seni itu sehingga dapat membuat wisatawan lebih nyaman.
Baca Juga:
Hebat! Indonesia Catat Transaksi LCS Tidak Gunakan Dolar AS Sebesar Rp61 Triliun
Tak hanya penggunaan QRIS, tambah dia, layanan BI Fast juga dapat mempermudah pedagang dalam bertransaksi karena otomatis sudah langsung masuk ke rekening.
Dalam kesempatan itu Perry juga menyinggung pentingnya elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah daerah karena akan dapat melipatgandakan penerimaan daerah.
"Dengan elektronifikasi, penerimaan tidak ada yang netes tetapi langsung dapat digunakan oleh pemerintah untuk memajukan ekonomi daerah," ucapnya.