Bali.WAHANANEWS.CO - Letusan dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengganggu jalur penerbangan internasional menuju Bali.
Pada Jumat (21/3/2025), tujuh penerbangan internasional terpaksa dibatalkan akibat abu vulkanik yang membahayakan keselamatan penerbangan.
Baca Juga:
Waduh! 3 Petugas Imigrasi Bali Terlibat dalam Penjualan Ginjal ke Kamboja
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai pembatalan sejumlah penerbangan.
Meskipun terdampak erupsi, Bandara Ngurah Rai tetap beroperasi seperti biasa dengan terus memantau situasi.
"Hingga pukul 09.45 WITA, sebanyak tujuh penerbangan internasional dibatalkan, enam di antaranya merupakan maskapai Jetstar untuk rute Australia—Melbourne (2 penerbangan), Sydney, Brisbane, Adelaide, dan Perth.
Baca Juga:
Gadis Asal Brasil Terciduk Polda Bali Bawa Kokain 3,9 Kilogram
Sementara satu penerbangan lainnya adalah AirAsia dengan tujuan Kuala Lumpur," ujar Syaugi dalam keterangan tertulis.
Selain pembatalan, sejumlah penerbangan domestik dan internasional mengalami penundaan (delayed). Untuk rute domestik, penerbangan AirAsia tujuan Labuan Bajo mengalami keterlambatan.
Sedangkan untuk rute internasional, lima penerbangan tertunda, yaitu rute Singapura (Singapore Airlines), Bangkok (Thai AirAsia), Kuala Lumpur (AirAsia), serta Brisbane dan Melbourne (Virgin Airways).
Sebagai langkah mitigasi, maskapai menawarkan berbagai opsi kepada penumpang yang terdampak, termasuk pengembalian dana (refund), penjadwalan ulang (reschedule), atau pengalihan rute (re-route).
Syaugi menegaskan bahwa pihak bandara terus berkoordinasi dengan otoritas penerbangan dan pemantau aktivitas vulkanik untuk memastikan keselamatan penerbangan.
"Kami terus memantau perkembangan situasi ini dan berharap kondisi dapat segera kembali normal," imbuhnya.
Gunung Lewotobi Laki-laki meletus dua kali dalam kurun waktu kurang dari dua jam, yakni pada Kamis (20/3/2025) pukul 22.56 WITA dan Jumat (21/3/2025) pukul 00.10 WITA.
Akibat aktivitas vulkanik yang meningkat, status gunung ini dinaikkan dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV).
Letusan pertama menyemburkan abu vulkanik hingga 8 kilometer ke udara, menimbulkan kekhawatiran akan dampak yang lebih luas terhadap penerbangan dan aktivitas masyarakat sekitar.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]