Meskipun kita dibawa ke WTO oleh EU, ya silakan enggak apa-apa, ini nikel kita kok, dari bumi negara kita kok, silakan.
Memang kemarin waktu di G20, banyak negara-negara yang menyampaikan kepada saya mengenai nikel itu.
Baca Juga:
Polda Sulut Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-96 dengan Upacara Dipimpin Kapolda
Saya sampaikan lho, kita ingin membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya di Indonesia, kalau saya buka nikel dan saya kirim raw material, kita kirim raw material dari Indonesia ke Eropa, ke negara-negara lain, yang buka lapangan kerja mereka dong, kita enggak dapat apa-apa.
Tapi kalau mau kerja sama, ayo.
Kerja sama setengah jadi di Indonesia enggak apa-apa, nanti setengah jadi dikirim ke negaramu, jadikan barang jadi, enggak apa-apa kok, kita terbuka, tapi bikin di sini, invest di sini.
Baca Juga:
Dugaan Curi Arus di Pembangunan Rest Area Tol Medan-Binjai, Muslim Muis Minta Menteri BUMN untuk Mencopot Kepala PLN
Jadi kita enggak menutup diri kok, kita terbuka, kalau kita disuruh kirim bahan mentah terus ndak, ndak, ndak, setop.
Jangan berpikir Indonesia akan kirimkan barang mentah.
Nikel, pertama udah setop. Tahun depan mungkin bisa setop bauksit.