WahanaNews-Bali | Belakangan ini viral syuting sinetron di lokasi pengungsian erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf menyebut hal itu tidaklah etis.
"Sudah sepatutnya kita berempati terhadap semua korban bencana, khususnya korban terdampak erupsi Semeru di Lumajang. Sangat tidak etis di tengah suasana batin masyarakat yang sedang berkabung karena kehilangan sanak keluarga, tempat tinggal, mata pencaharian, bahkan semua itu, namun didapati ada pihak yang memanfaatkan kondisi tersebut demi meraup keuntungan material," ucap Bukhori di Jakarta, Kamis (23/12).
Baca Juga:
Polisi Temukan Ladang Ganja di Hutan Curam Gunung Semeru, 2 Pelaku Ditangkap
Tindakan mengeksploitasi bencana itu tidak dapat diterima nurani dan akal sehat. Bukhori mengatakan, pihak rumah produksi seharusnya berpikir tindakan tersebut tidak tepat secara moral karena menyakiti perasaan korban maupun pihak yang bersimpati. Meski pihak rumah produksi berdalih sebagai bentuk dukungan moral dan sudah dapat izin.
"Syuting di tempat itu sama sekali tidak dibenarkan karena tidak mencerminkan empati, apalagi menjadi solusi bagi korban. Sebaliknya, tindakan itu bahkan bisa disebut eksploitasi bencana untuk kepentingan materiel semata. Padahal agama dan budaya kita mengajarkan untuk saling berempati dan bahu membahu dalam menghadapi musibah apapun yang menimpa siapapun," jelasnya.
Politikus PKS ini mengatakan, jika benar rumah produksi sudah memperoleh izin pemerintah setempat, maka otoritas setempat perlu menyampaikan klarifikasi kepada publik yang terlanjur geram dengan kegiatan syuting tersebut.
Baca Juga:
Polres Lumajang Temukan Ratusan Tanaman Ganja di Lereng Gunung Semeru
"Publik tidak hanya menyorot kontroversi dari kegiatan syuting tersebut, tetapi juga mempertanyakan bagaimana bisa mereka melakukan itu jika tanpa seizin pemerintah setempat. Jika pengakuan itu terbukti benar, lalu apalagi yang bisa diharapkan kepada pemerintah yang telah kehilangan sense of crisis?" pungkasnya. [dny]