Bali.WahanaNews.co-Klungkung| Pemkab Klungkung hingga kini belum berhasil mengatasi persoalan sampah yang terus menumpuk di berbagai lokasi.
Salah satunya, tumpukan sampah di Pasar Semarapura yang terlihat mencolok di bagian selatan pasar, Sabtu (15/2/2025).
Baca Juga:
Kantor Bupati Toba Tempat Penumpukan Sampah
Meski pasar ini baru saja dibangun dengan dana mencapai puluhan miliar, kondisi tersebut memberikan kesan kumuh.
Tumpukan sampah yang semakin membusuk menimbulkan bau tidak sedap.
Dilansir dari DENPOST.id, Sejumlah pedagang mengungkapkan bahwa sampah tersebut sudah seminggu tidak diangkut.
Baca Juga:
Kasus Dana Komite SMKN 1 Klungkung, Kejari Sita Uang Ratusan Juta
Bahkan, petugas kebersihan di pasar sudah kewalahan mengelola sampah yang telah dipenuhi belatung.
Salah seorang pengunjung pasar, Gusti Suastika, juga menyampaikan bahwa sampah di Pasar Galiran justru lebih parah karena belum diangkut sama sekali.
"Masalah sampah ini memang tidak hanya di Pasar Semarapura, tetapi juga di Pasar Galiran yang kondisinya lebih buruk," ujar Gusti.
Dalam upaya menyelesaikan masalah sampah ini, Pemkab Klungkung mulai melirik pihak ketiga.
Pada Jumat (14/2/2025), PT Graha Guna Karya melakukan audiensi dengan Pj. Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika, di ruang rapat Kantor Bupati Klungkung.
Audiensi tersebut turut dihadiri Sekda Klungkung, Anak Agung Gde Lesmana; Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung, I Nyoman Sidang; serta Bupati dan Wakil Bupati Klungkung terpilih, I Made Satria dan Tjokorda Gde Surya Putra.
Dalam pemaparannya, Nyoman Suparna menawarkan teknologi pengolahan sampah menjadi pellet atau Solid Recovered Fuel (SRF).
Mesin yang mereka tawarkan mampu mengolah sampah hingga 60 ton per hari, sedangkan sampah yang dihasilkan di wilayah kota Klungkung rata-rata mencapai 40 ton per hari dan dapat meningkat hingga 60 ton saat perayaan hari besar agama.
Jendrika menyambut positif teknologi tersebut sebagai solusi potensial untuk mengatasi masalah sampah di Klungkung.
Ia meminta agar Bagian Pemkesra dan Bagian Hukum segera memfasilitasi pembahasan draf MOU antara Pemkab Klungkung dan PT Graha Guna Karya.
Selain itu, Pemkab juga akan menyusun kajian pendukung kerjasama pengelolaan sampah yang melibatkan OPD terkait.
"Kami berharap teknologi ini bisa membantu mengatasi permasalahan sampah yang saat ini kami hadapi di Klungkung," kata Jendrika.
Sementara itu, Bupati Klungkung terpilih, I Made Satria menegaskan bahwa masalah sampah menjadi salah satu fokus utama pemerintahan yang akan datang dan harus segera dituntaskan.
Ia menyambut baik tawaran teknologi pengolahan sampah ini, namun tetap perlu ada uji coba untuk memastikan efektivitas dan efisiensinya.
"Saya ingin melihat uji coba terlebih dahulu, dan jika terbukti efektif, kita akan percepat proses pembangunannya. Masalah sampah adalah isu yang sangat mendesak dan harus segera diselesaikan," tegas Made Satria. [frs]