WahanaNews-Bali | Kepariwisataan Pulau Dewata bakal memasuki era baru, yang ditandai dengan Demo Flight EHang 216, di Klungkung, Bali. EHang 216 merupakan moda kendaraan udara otonom berpenumpang.
'Taksi Terbang' tersebut saat ini sedang menunggu tahap supaya bisa resmi mengudara di langit Indonesia.
Baca Juga:
Taksi Terbang Besutan Hyundai untuk IKN Bakal Diuji Bulan Juli
Presiden Direktur Prestige Image Motocars Rudy Salim berharap, EHang 216 menjadi pionir inovasi serta implementasi kota pintar berbasis digital.
Tak hanya itu, EHang 216 diharapkan menjadi solusi mobilitas yang efisien dengan harga terjangkau.
"EHang ini nantinya dapat menempuh daerah terpencil dan dapat menjadi solusi akses jalur darat sehingga dapat meningkatkan produktifitas serta mendukung kesehatan di Indonesia karena aman dari polusi," katanya saat Demo Flight EHang 216, di Klungkung, Bali, Jumat (26/11/2021).
Baca Juga:
Jadi Loveable City, IKN Bakal Dilengkapi Taksi Terbang dan Angkot Tanpa Sopir
Rudy menjelaskan, Taksi terbang EHang 216 ini nantinya bisa mengantar penumpang di area perkotaan.
Dalam pengoperasiannya, EHang 216 memanfaatkan jaringan internet 4G dan 5G yang dikendalikan pilot di darat.
"Spesifikasi EHang 216, bisa terbang sejauh 30 km, mengangkat beban maksimal 220 dengan kecepatan maksimal 130 km/jam. Ehang 216 tersebut memiliki lebar 5,6 meter, dan tinggi 1,7 meter. EHang 216 termasuk salah satu kategori Autonomous Aerial Vehicle (AAV), vertical take-off and landing (VTOL)," urainya.
Ketua Ikatan Motor Indonesia atau IMI sekaligus Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI,Bambang Soesatyo (Bamsoet) di tempat yang sama meyakini, EHang 216 akan menjadi moda transportasi modern yang mengubah gaya hidup.
"Drone ini akan menjadi lifestyle orang orang Indonesia dan suatu saat nantinya tidak lengkap kalau tidak ada EHang di garasi rumah," ucapnya.
"EHang akan menjadi moda transportasi modern yang akan banyak membantu masyarakat Indonesia. Semoga dengan adanya teknologi ini dapat membantu dan menjadi sarana baru dalam membangkitkan pariwisata, penyelamatan medis, sektor logistic dan tentunya transportasi udara yang nyaman, aman, dan efektif," sambung Bamsoet.
Bamsoet lebih lanjut mengatakan, IMI memiliki visi misi mendorong percepatan bahan bakar listrik dan percepatan elektrik.
"Ini tantangan baru moda transportasi untuk pesawat berpenumpang tanpa pilot. Ini akan menjadi lifestyle anak muda dalam waktu mendatang dan saya yakin dan percaya visi dan misi kita sama dengan pemerintah dan akan mendapatkan dukungan dari pemerintah," sebut politisi Partai Golkar itu.
Sementara itu, wakil dari Kepala Direktorat Sertifikasi Pesawat Udara, Kementerian Perhubungan, Agustinus Budi Hartono menjelaskan, saat ini pihaknya telah mengembangkan dan merevisi regulasi pesawat tanpa awak.
"Kami terus melakukan revisi aturan dan organisasi kami harapkan akhir tahun ini atau paling lambat quarter satu tahun depan sudah siap dan disahkan serta dapat langsung disosialisasikan," tutupnya. [dny]