WahanaNews-Bali | PLN menerbitkan sertifikat energi terbarukan sebanyak 404 unit atau setara 404 megawatt jam kepada perusahaan pusat data PT Ekagrata Data Gemilang di Kuningan, Jakarta.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy Pangaribuan mengatakan penerbitan sertifikat itu menandai semakin banyak pelanggan PLN yang peduli terhadap penggunaan energi terbarukan.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
"Kami turut menjalankan sustainable development, pengembangan bisnis berbasis teknologi yang tetap mengedepankan keberlanjutan lingkungan," ujarnya di Jakarta, Sabtu (14/5/2022).
Doddy memberikan apresiasi kepada perusahaan pusat data yang telah menggunakan setrum bersih melalui sertifikat energi terbarukan dari PLN.
Sejauh ini, PLN UID Jakarta Raya telah memasok 9.231 unit sertifikat energi terbarukan atau setara 9.231 listrik megawatt jam sebagai komitmen PLN untuk mendukung program pemerintah terkait netralitas karbon pada 2060.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Sertifikat energi terbarukan merupakan produk kerja sama PLN dan Clean Energy Investment Accelerator (CEIA) yang menjadi bukti kepemilikan sertifikat berstandar internasional untuk produksi tenaga listrik dari pembangkit energi terbarukan.
Sertifikat itu menggunakan sistem pelacakan elektronik dari APX TIGRs yang berlokasi di California, Amerika Serikat, untuk memastikan bahwa setelah sertifikat diterbitkan tidak dapat dibeli atau dijual ke pihak lain.
Seluruh proses juga telah diverifikasi untuk memenuhi standar internasional.
Saat ini bisnis pusat data berkembang pesat di Indonesia, terkhusus di Jakarta.
Doddy menuturkan peningkatan penggunaan aplikasi berbasis internet dan bisnis digital membuat Jakarta menjadi tempat yang prospektif untuk melakukan bisnis pusat data.
Proyeksi tahun 2022 ada penambahan pemasangan listrik baru untuk pusat data dengan daya total sebesar 300 megawatt ampere (MVA) dan akan terus bertambah.
Keunggulan ketersediaan jaringan serat fiber dan keandalan pasokan listrik menjadikan Jakarta sebagai wilayah yang siap mendukung pertumbuhan bisnis pusat data.
"Secara pasokan daya kami siap karena daya mampu pasokan listrik di Jakarta sekitar 8.000 megawatt, sedangkan beban puncak tertinggi yang pernah dicapai 5.300 megawatt, artinya masih ada cadangan daya 2.700 megawatt," kata Doddy.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa PLN juga menyediakan listrik premium dengan keandalan pasokan multi sumber untuk mendukung keandalan listrik pusat data.
Penggunaan sistem automatic change over (ACO) melengkapi keandalan pasokan listrik premium, sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan akan segera dipindahkan ke sumber listrik cadangan.
Selain itu, PLN juga siap menyediakan fasilitas uninterrutible power supply (UPS) untuk listrik tanpa kedip.
"Pelanggan seperti data center ini butuh listrik yang andal bahkan tanpa kedip, kami punya UPS sebagai solusi," pungkas Doddy. Dikutip Antara. [dny]