WahanaNews-Bali | PLN (Persero) mencatat penggantian kWh meter analog menjadi digital dengan Advanced Meter Infrastructure (AMI) atau smart meter di berbagai wilayah di Bali sudah mencapai 18.854 pelanggan.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali I Wayan Udayana di Denpasar, Bali, Selasa (27/06/23), mengatakan pada Juni 2023, PLN UID Bali menargetkan penyelesaian penggantian kWh meter mencapai 32.200 pelanggan.
Baca Juga:
PLN Gelar Apel Siaga Kelistrikan, Pastikan Keandalan Pelayanan KTT WWF 2024 di Bali
“Kami terus memantau perkembangan pekerjaan penggantian kWh Meter ini, dan hingga kini tercatat untuk seluruh Bali telah mencapai 18.854 pelanggan atau 58.55 persen dari target di Bulan Juni,” kata dia.
PLN sendiri menargetkan akan menyelesaikan seluruh penggantian kWh meter digital dari meteran konvensional pada akhir tahun 2023 dengan total 548.341 unit.
Ada beberapa keuntungan dari penggunaan meteran listrik digital salah satunya dengan menggunakan kWh meter AMI, privasi dan akurasi makin ditingkatkan.
Baca Juga:
PLN UID Bali Catat Penggunaan SPKLU di Bali Meningkat Selama Lebaran 2024
Hal ini dimungkinkan dengan adanya sistem komunikasi digital yang telah dikembangkan sejak 2017, sehingga mampu mendukung komunikasi dua arah antara PLN dan pelanggan dengan mengedepankan teknologi Internet of Things (IoT) yang dapat mengukur penggunaan listrik secara real time.
Selain itu, penggunaan listrik juga dapat diperiksa oleh PLN dari jarak jauh sehingga pelanggan tak perlu lagi didatangi petugas pencatat meter tiap bulannya.
Tak hanya itu, keunggulan lainnya adalah PLN juga dapat melakukan deteksi dini gangguan listrik, sehingga dapat diatasi lebih cepat.
Udayana menambahkan bahwa PLN akan menerjunkan 816 petugas lapangan untuk bergerilya untuk melakukan penggantian smart meter sesuai dengan target yang ingin dicapai.
"Sebelum petugas melakukan penggantian, pelanggan sudah menerima surat pemberitahuan yang telah dikirimkan oleh masing-masing unit PLN. Untuk itu, kami mengimbau kepada masing-masing pelanggan untuk bekerja sama dan mempersilakan petugas melaksanakan pekerjaannya,” kata dia.
Udayana menegaskan bahwa penggantian kWh meter tidak dipungut biaya alias gratis, sehingga Ia mengingatkan pelanggan untuk tetap berhati-hati terhadap pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan momentum untuk melakukan penipuan.
Dalam kesempatan berbeda, salah seorang pelanggan yakni I Ketut Badung yang rumahnya berada di Gang II Paksi Mas Jalan Nangka Selatan Denpasar, telah dilakukan penggantian kWh meternya mengatakan bahwa dirinya sebelumnya telah memperoleh surat pemberitahuan terkait program ini.
“Dengan kWh meter baru sekarang saya bisa memantau penggunaan listrik kapan saja di mana saja, karena sudah terhubung dengan aplikasi PLN Mobile, sehingga tidak perlu menunggu tagihan di akhir bulan,” katanya.
Dia menyambut baik penggantian kWh meter ini dan berharap pelayanan PLN kedepannya akan semakin baik.[zbr]