"Pertama, dalam kondisi musim hujan para pendaki agar hati-hati atau waspada atau tidak lama berada di puncak kawah Gunung Agung, karena satu kemungkinan pada saat mendung, kawah itu akan tertutup oleh awan kemungkinan apabila terjadi gas berbahaya sangat beresiko bagi para pendaki," imbuhnya.
Kemudian, kedua bisa terjadi longsor di pinggir kawah Gunung Agung sehingga tidak diperkenankan begitu lama di kawah Gunung Agung pada saat hujan. Kemudian, yang ketiga dengan adanya aliran air kerikil-kerikil kecil di Gunung Agung akan hanyut dan itu bisa menyebabkan para pendaki tergelincir dan jatuh.
Baca Juga:
Main Air Terjun Punya Manfaat Kesehatan, Simak Penjelasan Ini
Selain itu, di musim hujan banyak jalur pendakian yang merubah sehingga itu bisa menyesatkan para pendaki
"Buat pendaki untuk yang diperingatkan tiga faktor bahaya. Satu gas berbahaya, kedua terjadi longsoran ketiga adanya aliran air yang menyebabkan batu kerikil itu hanyut dan bisa menimbulkan resiko pendaki itu tergelincir saat dilalui oleh pendaki," ujarnya.
"Kalau larangan tidak ada, karena sudah normal cuma masih ada ancaman bahaya yang perlu diwaspadai oleh pemandu dan pendaki. Sebaiknya tidak melakukan pendakian pada saat hujan karena resikonya tinggi. Karena satu rute jalan banyak yang berubah karena jalan pendakian tadinya agak lurus. Sekarang waktu saya ikut pemantauan, ada yang tersesat dulu itu yang jalan di atas, " ujar Arimbawa. [dny]