WahanaNews-Bali | Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan sederet hal yang menimbulkan gejolak ekonomi dalam waktu dekat.
Nah, gejolak itu akan menghantui pasar modal di tahun depan.
Baca Juga:
Kinerja Pendapatan Negara Tahun 2024 Masih Terkendali, Menkeu: Ada Kenaikan Dibanding Tahun 2023
Sri Mulyani menyebut, ada beberapa hal yang akan mempengaruhi arus modal asing atau capital flow di Indonesia.
Capital flow inilah yang akan memberikan dampak signifikan terhadap pasar modal.
Covid-19, menurutnya, sudah tidak lagi menjadi sosok yang paling menakutkan di pasar modal.
Baca Juga:
Hadiri Rakornas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Tahun 2024, Menkeu: Awal Sinergi yang Baik
Untuk tahun depan, hal yang menjadi hantu pasar modal adalah sederet dinamika global yang akan mempengaruhi capital flow di negara berkembang seperti Indonesia.
Hantu dari AS
Sri Mulyani menjabarkan, pertama, penentuan siapa yang akan menjadi chairman dari Bank Sentral AS, Federal Reserve.
Kedua, polemik perdebatan kenaikan batas utang atau debt ceiling di AS.
Sebab, jika tidak diterapkan, AS terancam tidak bisa membayar utangnya.
"Dan juga inflasi sangat tinggi di atas 6% di AS yang akan menimbulkan komplikasi pada kebijakan di sisi moneter dan kecepatan dan kekuatan tapering yang akan dilakukan Amerika Serikat," tambahnya.
Hantu dari Eropa
Tak hanya di AS, hantu pasar modal juga muncul dari Eropa.
Kawasan itu saat ini tengah menghadapi kenaikan harga energi dan juga masalah geopolitik.
Hantu dari Tiongkok
Di Tiongkok pun sama, selain polemik Evergrande, pendinginan ekonomi di China juga menimbulkan kebijakan-kebijakan ekstrem yang akan dilakukan pemerintahnya sebagai respons.
Selain itu, kasus Covid-19 yang kembali muncul mendorong pemerintahnya kembali melakukan lockdown.
"Ini semua akan mempengaruhi harga komoditas, capital flow dan juga menjadi sentimen dari pasar keuangan global," tutupnya. [dny]