Bali.WAHANANEWS.CO, Denpasar - Tim pencarian dan penyelamatan gabungan kembali menemukan dua jenazah pada Jumat, 11 Juli 2025, yang diduga merupakan korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.
Dengan penemuan terbaru ini, jumlah korban yang berhasil dievakuasi sementara mencapai 47 orang.
Baca Juga:
Korban KMP Tunu Pratama Jaya Bertambah, Jenazah Ditemukan Nelayan di Perairan Pebuahan
Komandan Pangkalan TNI AL Denpasar, Kolonel Laut (P) Cokorda Gede Parta Pemayun, menginformasikan bahwa jenazah pertama ditemukan sekitar pukul 09.30 WIB di perairan Muncar, Banyuwangi.
Korban ke-46 ini diketahui mengenakan celana pendek biru dan kaus loreng merah putih, diperkirakan seorang laki-laki.
“Jenazah dalam kondisi hampir hancur dan langsung dievakuasi menggunakan RIB Pos SAR Banyuwangi menuju Pelabuhan Perikanan Muncar, sebelum dibawa ke RSUD Blambangan,” ujarnya.
Baca Juga:
Tim SAR Temukan Dua Jenazah Korban KMP Tunu di Hari Kedelapan Pencarian
Tak lama berselang, sekitar pukul 11.19 WIB, Tim SAR yang menggunakan KN SAR Permadi dan KN SAR Arjuna berhasil menemukan satu jenazah lagi di wilayah perairan Blimbingsari.
Korban ke-47, yang juga seorang laki-laki, mengenakan baju biru dan celana panjang hitam.
Proses evakuasi dilakukan menggunakan sekoci ke KN Permadi dan kemudian dibawa ke RSUD Blambangan melalui Pelabuhan Boom untuk diidentifikasi oleh tim DVI Polri.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, R. Eko Suyatno, yang bertindak sebagai SMC dalam operasi SAR ini, menyatakan bahwa pencarian hari ke-10 difokuskan pula pada operasi bawah laut.
KRI Spica 934 bersama tim dari Pushidrosal akan melakukan pemindaian menggunakan teknologi Magnetometer, Multibeam Echosounder, dan Side Scan Sonar.
Selain itu, KRI Pulau Fanildo 732 dan KAL Sembulungan, bersama tim penyelam, melanjutkan upaya pencarian dengan bantuan ROV (Remotely Operated Vehicle).
Tim KNKT di atas KN Masalembo juga turut melakukan verifikasi terhadap objek bawah laut di titik Reff 8, sekitar 3,6 km dari jaringan kabel bawah laut PLN, yang menjadi perhatian karena keberadaan lima kabel aktif di lokasi tersebut.
Upaya pencarian tidak hanya berlangsung di laut, tetapi juga dilakukan melalui jalur darat dengan menyisir garis pantai di kawasan Selat Bali, baik sisi Banyuwangi maupun Bali.
“SRU laut tetap berjalan, kapal kapal besar yang ada saat ini, yaitu KN SAR Permadi dan Arjuna, tetap melakukan pencarian di sektor selatan, untuk mengcover laporan laporan, dari nelayan yang menemukan objek terapung, sehingga bisa dilakukan evakuasi dan tindak lanjut menuju ke pelabuhan terdekat,” kata Eko.
Kondisi cuaca pada hari ke-10 pencarian cenderung buruk, dengan langit berawan tebal, angin cukup kencang antara 6 hingga 20 knots, dan gelombang laut yang mencapai 2,5 hingga 4 meter.
Kecepatan arus permukaan laut tercatat sekitar 2 m/s.
“Hingga kini, dari total 65 korban dalam insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya pada Kamis dini hari, 3 Juli 2025, sebanyak 47 telah ditemukan. Sebanyak 30 orang selamat, sementara 17 lainnya meninggal dunia,” pungkasnya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]