WahanaNews-Bali | Tim SAR gabungan menemukan lagi korban bencana guguran awan panas gunung Semeru, kabupaten Lumajang. Di hari kelima pencarian, Rabu (8/12), tim SAR gabungan menemukan 4 korban dalam kondisi meninggal di area dusun Curah Kobokan.
Korban pertama dan kedua, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dievakuasi pada pukul 06.00 WIB. Korban ketiga, berjenis kelamin laki-laki, (usia anak-anak) dievakuasi pada pukul 09.45 WIB. Korban keempat, berjenis kelamin laki-laki, dievakuasi pada pukul 10.45 WIB.
Baca Juga:
Polisi Temukan Ladang Ganja di Hutan Curam Gunung Semeru, 2 Pelaku Ditangkap
Setelah dievakuasi dari lokasi penemuan ke titik aman, selanjutnya keempat jenazah korban dibawa ke RSUD dr Haryoto Lumajang guna diidentifikasi.
Sebelumnya pada Selasa (7/12) pukul 16.00 WIB, didapat informasi bahwa satu korban luka, Suliadi (49), yang dirujuk ke RSUD Soebandi Jember meninggal. Dengan demikian, jumlah korban meninggal akibat bencana guguran awan panas gunung Semeru berubah menjadi 39 orang.
“Di hari kelima operasi SAR ini, sebanyak tiga Search Rescue Unit (SRU) dikerahkan untuk melakukan pencarian korban di tiga sektor. Pencarian dilakukan dengan peralatan ringan, seperti cangkul, sekop dan gergaji mesin,” kata Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna dikutip dari akun Instagram Basarnas Surabaya yang dilihat Kamis (9/12/2021).
Baca Juga:
Polres Lumajang Temukan Ratusan Tanaman Ganja di Lereng Gunung Semeru
Search Rescue Unit (SRU) satu yang terdiri dari 150 orang melakukan pencarian di sektor A, yaitu di dusun Curah Kobokan. SRU dua yang terdiri dari 125 orang melakukan pencarian di sektor B, yaitu di daerah Tambang Haji Satuhan. SRU tiga terdiri dari 80 orang melakukan pencarian di sektor C, yaitu di dusun Kebondeli dan kampung Renteng.
Wayan menjelaskan, kendala yang dihadapi saat proses pencarian, yaitu peralatan (kendaraan) berat tidak dapat masuk ke sektor B. Hal ini akibat akses menuju kedua sektor tertutup oleh tumpukan pasir dan tanah yang terbawa banjir, pada Selasa malam.
Kendala lain yang dihadapi, yaitu kondisi cuaca mendung di siang hari dan secara visual, puncak gunung Semeru tertutup awan tebal. Sehingga, upaya pencarian sempat dihentikan sementara demi semua personel yang terlibat dalam pencarian.