WahanaNews-Bali | Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prasetyo mengungkapkan aksi terorisme sepanjang tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 53,8 persen dibandingkan tahun 2020. Menurutnya, kepolisian melakukan upaya pencegahan sebelum aksi teror terjadi.
“Terkait dengan terorisme, jumlah aksi teror sepanjang 2021 mengalami penurunan sebesar 53,8% dibandingkan tahun 2020. Penurunan tersebut disebabkan karena upaya preventive strike yang dilakukan oleh Densus 88 AT Polri,” katanya dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, Senin (24/1).
Baca Juga:
Putra Kelahiran Serui, Irjen Pol Alfred Papare Menjadi Kapolda Papua Tengah
Dia menyebutkan sebanyak 370 teroris sudah ditangkap sebelum menjalankan aksi terornya.
“370 tersangka terorisme berhasil ditangkap sebelum melakukan aksi teror,” terangnya.
Sementara itu, terkait kasus kelompok terorisme Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Kapolri menyebut sejumlah pentolan sudah ditangkap dalam operasi Madago Raya.
Baca Juga:
Komjen Ahmad Dofiri Resmi Jabat Wakapolri
"Polri melakukan operasi Madago Raya 2021 dan berhasil melakukan penegakan hukum terhadap 7 DPO kelompok MIT yang sudah bertahun tahun dikejar yaitu Khairul alias Irul alias Aslam, Alvin alias Adam alias Mus'ab alias Alvin Anshori, Ali Ahmad alias Ali Kalora, Abu Alim alias Ambo, Qatar alias Farel alias Anas, Rukli, Jaka Ramdhan alias Ikrima alias Rama serta 11 orang simpatisan," ujarnya
Adapun barang bukti yang diamankan dalam operasi itu adalah 7 pucuk senjata api, 722 amunisi, 43 detonator, dan 7 botol bahan peledak. Namun, saat ini menurut Kapolri, masih tersisa 3 DPO yang masih terus diburu Polri
“Polri akan melanjutkan penegakan hukum terhadap kelompok MIT, saat ini masih tersisa 3 orang DPO, karena 1 orang diantaranya pada tanggal 4 Januari 2022 telah berhasil dilakukan penegakan hukum yaitu Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang,” pungkas dia. [dny]