Bali.WahanaNews.co, Denpasar - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat mewaspadai potensi gelombang laut hingga dua meter di sejumlah perairan di Bali yang diperkirakan pada 18-20 Oktober 2023.
“Kami imbau selalu memperhatikan informasi terbaru BMKG,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Rabu (18/10/23).
Baca Juga:
Hujan Intensitas Ringan Hingga Lebat, Berpotensi Guyur Kota Medan di Malam Natal
Berdasarkan pengamatan BBMKG Denpasar, perairan di Bali yang berpotensi memiliki ketinggian hingga dua meter itu di antaranya di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, dan perairan selatan Bali.
Sedangkan angin umumnya bergerak dari timur-tenggara atau masih berasal dari wilayah Australia dengan kecepatan hingga 34 kilometer per jam atau sekitar 18 knot.
Perairan Selat Bali merupakan jalur penghubung Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana dengan Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca Juga:
Dukung Keselamatan Mudik dan Perayaan Nataru, BBMKG Medan Gelar Sosialisasi
Sementara itu, Selat Lombok merupakan jalur penyeberangan dari Pelabuhan Padangbai di Kabupaten Karangasem menuju ke Pelabuhan Lembar di Lombok, Nusa Tenggara Barat, serta jalur pelayaran menuju ke Indonesia Timur.
Selat Badung merupakan kawasan wisata bahari, jalur nelayan melaut, jalur penyeberangan dari Sanur Denpasar menuju ke Pulau Nusa Penida di Kabupaten Klungkung, serta jalur pelayaran kapal dari Pelabuhan Benoa Denpasar menuju ke daerah-daerah di Indonesia Timur.
BBMKG Denpasar menyampaikan bahwa kondisi angin dan gelombang laut berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Pengguna perahu nelayan diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, operator kapal tongkang dianjurkan waspada saat angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, serta operator kapal feri diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
“Masyarakat umum, nelayan dan pelaku wisata bahari waspadai potensi gelombang laut tinggi,” imbuh Cahyo.
[Redaktur: Amanda Zubehor]