Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, R. Eko Suyatno, yang bertindak sebagai SMC dalam operasi SAR ini, menyatakan bahwa pencarian hari ke-10 difokuskan pula pada operasi bawah laut.
KRI Spica 934 bersama tim dari Pushidrosal akan melakukan pemindaian menggunakan teknologi Magnetometer, Multibeam Echosounder, dan Side Scan Sonar.
Baca Juga:
Korban KMP Tunu Pratama Jaya Bertambah, Jenazah Ditemukan Nelayan di Perairan Pebuahan
Selain itu, KRI Pulau Fanildo 732 dan KAL Sembulungan, bersama tim penyelam, melanjutkan upaya pencarian dengan bantuan ROV (Remotely Operated Vehicle).
Tim KNKT di atas KN Masalembo juga turut melakukan verifikasi terhadap objek bawah laut di titik Reff 8, sekitar 3,6 km dari jaringan kabel bawah laut PLN, yang menjadi perhatian karena keberadaan lima kabel aktif di lokasi tersebut.
Upaya pencarian tidak hanya berlangsung di laut, tetapi juga dilakukan melalui jalur darat dengan menyisir garis pantai di kawasan Selat Bali, baik sisi Banyuwangi maupun Bali.
Baca Juga:
Tim SAR Temukan Dua Jenazah Korban KMP Tunu di Hari Kedelapan Pencarian
“SRU laut tetap berjalan, kapal kapal besar yang ada saat ini, yaitu KN SAR Permadi dan Arjuna, tetap melakukan pencarian di sektor selatan, untuk mengcover laporan laporan, dari nelayan yang menemukan objek terapung, sehingga bisa dilakukan evakuasi dan tindak lanjut menuju ke pelabuhan terdekat,” kata Eko.
Kondisi cuaca pada hari ke-10 pencarian cenderung buruk, dengan langit berawan tebal, angin cukup kencang antara 6 hingga 20 knots, dan gelombang laut yang mencapai 2,5 hingga 4 meter.
Kecepatan arus permukaan laut tercatat sekitar 2 m/s.